PENGANTAR
Seni dan budaya adalah dua hal yang saling berkaitan
dan sangat sulit untuk dipisahkan. Karena di setiap seni pasti mengandung
kebudayaan yang khas begitu juga sebaliknya pada setiap kebudayaan pasti
mengandung nilai seni yang indah.
Seni adalah kata serapan dari bahasa Sansekerta yaitu
Sani. Yang berarti ‘pemujaan,
pelayanan dan persembahan’. Sehingga kata tersebut memiliki ikatan erat dengan
suatu upacara keagamaan atau biasa kita kenal dengan nama ‘kesenian’ Sedangkan
menurut Padmapusphita, kata seni sendiri berasal dari Belanda (genie) yang
memiliki arti ‘jenius’. Itu artinya, menurut Padmapusphita, seni adalah
kemampuan bakat yang sudah ada sejak lahir. Sementara kata budaya berasal dari
bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang dapat diartikan sesuatu yang memiliki
keterkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, budaya disebut
culture yang berasal dari bahasa Latin, colere. Yang berarti mengolah atau
mengerjakan.
Dengan demikian seni budaya merupakan sistem yang
komperhensif karena seni budaya dapat menjalankan komunikasi efektif, antara
lain dengan melalui satu bagian saja sudah dapat menunjukkan
keseluruhannya; Maka tidaklah salah jika seni budaya menjadi wadah paling
efektif untuk mengutarakan sesuatu melalui kesenian. Misalkan Tari Pamonte, salah satu tarian
tradisional khas Suku Kaili; Tarian ini menggambarkan kebiasaan para gadis Suku
Kaili saat menyambut musim panen padi tiba dan makna yang terkandung didalam
tarian ini menggambarkan kegembiraan dan ungkapan rasa syukur mereka atas panen
yang mereka dapatkan. Rasa bahagia tersebut mereka lakukan dengan saling
bergotong-royong dan bahu-membahu sehingga terlarut dalam semangat kebersamaan
yang tinggi dan penuh suka cita.
Seni
budaya merupakan penunjang sarana upacara adat karena pasti dalam setiap
upacara adat yang ada, akan kita dapati upacara-upacara tersebut diiringi
dengan satu kesenian; Baik itu benda, tari-menari, musik, nyanyian dan lain
sebagainya yang tetap harus terjaga kelestariannya dan terus dikembangkan
dengan tidak mengurangi adat istiadat asli warisan para Leluhur.
A.
LATAR BELAKANG
Mencermati perkembangan yang ada serta menyadari sepenuhnya tuntutan dan
tantangan dalam pembangunan kota Palu, serta didorong rasa tanggung jawab untuk
ikut membina dan mengembangkan seni budaya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; maka kami sebagai
salah satu dari sekian banyak elemen masyarakat yang berada di kota Palu merasa
harus berbenah diri dan melangkah bersama satu dengan yang lainnya untuk
memberi kontribusi pemikiran dan mendukung upaya Pemerintah kota Palu, khusunya
dalam hal Penataan dan Pengembangan Infrastruktur
Kota Berbasis Wisata Budaya; Serta melakukan
berbagai aktifitas yang akseleratif dalam segala bidang untuk upayah Revitalisasi Nilai-Nilai Budaya Bangsa
demi tercapainya ”Palu Kota Jasa, Berbudaya dan Beradat dilandasi Iman
dan Taqwa.” Upaya ini memiliki konteks
histories dengan keberadaan Suku Kaili dalam
mengangkat muruah lebih dari 30 rumpun khususnya dan masyarakat kota Palu pada umumnya.
B.
MAKSUD
DAN TUJUAN
Sebagai implementasi perwujudan sinergitas antara elemen masyarakat
terhadap regulasi Pemerintah kota Palu
dalam pencapaian Visi Misi, maka kami Sanjela
Reme Event Organizer merasa terpanggil untuk ikut meleburkan berbagai kiat
dalam setiap pelaksanaan Pesona Palu Nomoni kedepan; Dan sebagai langkah awal, pada
pelaksanaan Pesona Palu Nomoni 2017, Sanjela
Reme Event Organizer hendak melaksanakan kegiatan Lomba Paduan Suara Lagu Daerah Antar Kabupaten Kota Se-Indonesia.
Lomba Paduan Suara Lagu
Daerah Antar Kabupaten Kota Se-Indonesia akan
menjadi sarana yang paling efektif untuk memperkenalkan bahasa daerah masyarakat
asli kota Palu melalui nada dan syair yang ditulis oleh se-orang seniman sejati
kota Palu, Alm. Hasan Bahasyuan yang berjudul ”PALU
NGATAKU.”
Lagu ini akan dijadikan lagu wajib dalam pelaksanaan lomba tersebut yang
akan dinyanyikan oleh seluruh peserta dari kabupaten kota se-Indonesia dengan
berbagai aransemen dari masing-masing peserta lomba.
C.
NAMA
DAN TEMA KEGIATAN
Agar kegiatan ini dapat bersinergi dengan pelaksanaan Pesona Palu Nomoni, maka kegiatan Lomba Paduan Suara Lagu Daerah Antar Kabupaten Kota Se-Indonesia
kami beri nama ”PALU MASINTUVU NOMONI” dengan Tema; PALU MONGGOTAKA BUDAYA NUSANTARA (Palu mengangkat Budaya Nusantara) yang menjadi motifasi atas
berdirinya Event Organizer ”PALU SANJELA
REME.”
D.
JENIS
KEGIATAN
PALU SANJELA REME Event
Organizer telah mempersiapkan berbagai kegiatan seni dan budaya yang akan di
gelar pada setiap pelaksanaan Pesona Palu Nomoni, tetapi untuk tahun 2017 hanya
satu jenis kegiatan yang akan kami laksanakan, yaitu Lomba Paduan Suara campuran
Pria dan Wanita dengan format pembagian tone Sopran, Alto, Tenor dan Bass
(SATB).
E.
WAKTU
DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan Lomba Paduan Suara Lagu Daerah Antar Kabupaten Kota Se-Indonesia
akan dilaksanakan dua hari pada tanggal 25 - 26 september 2017, bertempat di
pantai wisata teluk Palu.
F.
PENUTUP
Lomba Paduan Suara Lagu Daerah Antar Kabupaten/Kota yang akan kami laksanakan
ini diharapkan akan menjadi sarana yang paling efektif untuk saling
memperkenalkan budaya dan bahasa dari masing-masing daerah dan sekaligus
menjadi ajang pemersatu budaya Nusantara melalui Nada dan Syair.
Palu, 10 April 2017
Salam dan hormat kami,
PELAKSANA LOMBA
PALU SANJELA REME Event Organizer
Lexi
Pakekong
Ketua