LOGO 1

LOGO 1

PALU MASINTUVU NOMONI 2017



 PENGANTAR
Seni dan budaya adalah dua hal yang saling berkaitan dan sangat sulit untuk dipisahkan. Karena di setiap seni pasti mengandung kebudayaan yang khas begitu juga sebaliknya pada setiap kebudayaan pasti mengandung nilai seni yang indah.
Seni adalah kata serapan dari bahasa Sansekerta yaitu Sani. Yang berarti ‘pemujaan, pelayanan dan persembahan’. Sehingga kata tersebut memiliki ikatan erat dengan suatu upacara keagamaan atau biasa kita kenal dengan nama ‘kesenian’ Sedangkan menurut Padmapusphita, kata seni sendiri berasal dari Belanda (genie) yang memiliki arti ‘jenius’. Itu artinya, menurut Padmapusphita, seni adalah kemampuan bakat yang sudah ada sejak lahir. Sementara kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang dapat diartikan sesuatu yang memiliki keterkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, budaya disebut culture yang berasal dari bahasa Latin, colere. Yang berarti mengolah atau mengerjakan.
Dengan demikian seni budaya merupakan sistem yang komperhensif karena seni budaya dapat menjalankan komunikasi efektif, antara lain dengan melalui satu bagian saja sudah dapat menunjukkan keseluruhannya; Maka tidaklah salah jika seni budaya menjadi wadah paling efektif untuk mengutarakan sesuatu melalui kesenian. Misalkan Tari Pamonte, salah satu tarian tradisional khas Suku Kaili; Tarian ini menggambarkan kebiasaan para gadis Suku Kaili saat menyambut musim panen padi tiba dan makna yang terkandung didalam tarian ini menggambarkan kegembiraan dan ungkapan rasa syukur mereka atas panen yang mereka dapatkan. Rasa bahagia tersebut mereka lakukan dengan saling bergotong-royong dan bahu-membahu sehingga terlarut dalam semangat kebersamaan yang tinggi dan penuh suka cita.
Seni budaya merupakan penunjang sarana upacara adat karena pasti dalam setiap upacara adat yang ada, akan kita dapati upacara-upacara tersebut diiringi dengan satu kesenian; Baik itu benda, tari-menari, musik, nyanyian dan lain sebagainya yang tetap harus terjaga kelestariannya dan terus dikembangkan dengan tidak mengurangi adat istiadat asli warisan para Leluhur.




A.           LATAR BELAKANG

Mencermati perkembangan yang ada serta menyadari sepenuhnya tuntutan dan tantangan dalam pembangunan kota Palu, serta didorong rasa tanggung jawab untuk ikut membina dan mengembangkan seni budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; maka kami sebagai salah satu dari sekian banyak elemen masyarakat yang berada di kota Palu merasa harus berbenah diri dan melangkah bersama satu dengan yang lainnya untuk memberi kontribusi pemikiran dan mendukung upaya Pemerintah kota Palu, khusunya dalam hal Penataan dan Pengembangan Infrastruktur Kota Berbasis Wisata Budaya; Serta melakukan berbagai aktifitas yang akseleratif dalam segala bidang untuk upayah Revitalisasi Nilai-Nilai Budaya Bangsa demi tercapainya ”Palu Kota Jasa, Berbudaya dan Beradat  dilandasi Iman dan Taqwa.”  Upaya ini memiliki konteks histories dengan keberadaan Suku Kaili dalam mengangkat muruah lebih dari 30 rumpun khususnya dan masyarakat kota Palu pada umumnya.



B.            MAKSUD DAN TUJUAN
Sebagai implementasi perwujudan sinergitas antara elemen masyarakat terhadap regulasi  Pemerintah kota Palu dalam pencapaian Visi Misi, maka kami Sanjela Reme Event Organizer merasa terpanggil untuk ikut meleburkan berbagai kiat dalam setiap pelaksanaan Pesona Palu Nomoni kedepan; Dan sebagai langkah awal, pada pelaksanaan Pesona Palu Nomoni 2017, Sanjela Reme Event Organizer hendak melaksanakan kegiatan Lomba Paduan Suara Lagu Daerah Antar Kabupaten Kota Se-Indonesia.

Lomba Paduan Suara Lagu Daerah Antar Kabupaten Kota Se-Indonesia akan menjadi sarana yang paling efektif untuk memperkenalkan bahasa daerah masyarakat asli kota Palu melalui nada dan syair yang ditulis oleh se-orang seniman sejati kota Palu, Alm. Hasan Bahasyuan yang berjudul ”PALU NGATAKU.”
Lagu ini akan dijadikan lagu wajib dalam pelaksanaan lomba tersebut yang akan dinyanyikan oleh seluruh peserta dari kabupaten kota se-Indonesia dengan berbagai aransemen dari masing-masing peserta lomba.

C.            NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Agar kegiatan ini dapat bersinergi dengan pelaksanaan Pesona Palu Nomoni, maka kegiatan Lomba Paduan Suara Lagu Daerah Antar Kabupaten Kota Se-Indonesia kami beri nama ”PALU MASINTUVU NOMONI”  dengan Tema; PALU MONGGOTAKA BUDAYA NUSANTARA (Palu mengangkat Budaya Nusantara) yang menjadi motifasi atas berdirinya Event Organizer ”PALU SANJELA REME.”

D.           JENIS KEGIATAN
PALU SANJELA REME Event Organizer telah mempersiapkan berbagai kegiatan seni dan budaya yang akan di gelar pada setiap pelaksanaan Pesona Palu Nomoni, tetapi untuk tahun 2017 hanya satu jenis kegiatan yang akan kami laksanakan, yaitu Lomba Paduan Suara campuran Pria dan Wanita dengan format pembagian tone Sopran, Alto, Tenor dan Bass (SATB).

E.            WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan Lomba Paduan Suara Lagu Daerah Antar Kabupaten Kota Se-Indonesia akan dilaksanakan dua hari pada tanggal 25 - 26 september 2017, bertempat di pantai wisata teluk Palu.

F.             PENUTUP
Lomba Paduan Suara Lagu Daerah Antar Kabupaten/Kota yang akan kami laksanakan ini diharapkan akan menjadi sarana yang paling efektif untuk saling memperkenalkan budaya dan bahasa dari masing-masing daerah dan sekaligus menjadi ajang pemersatu budaya Nusantara melalui Nada dan Syair.


Palu, 10 April 2017
Salam dan hormat kami,

PELAKSANA LOMBA
PALU SANJELA REME Event Organizer
Lexi Pakekong
Ketua